RASA SYUKUR ITU INDAH
Oleh Farras Hafidza
Tik…tik..Hujan masih ada bumi basah oleh cucuran air rahmatnya. Ya Allah basahi jiwa kami dengan selalu menyebut nama Mu. Lindungilah kami dari godaan syetan yang terkutuk. Ya Rabbi…Ampunilah dosa kami tunjukilah kami ke jalan yang benar yaitu jalan yang Engkau sayangi….
-amin-
“Fitri kamu lagi ngapain sayang”, terdengar ibu memanggilku dari bawah,”Fitri habis solat Bu, ada apa?” tanyaku seraya melipat mukena ku.. “ini ada telefon untuk mu”,”oh iya bu..”jawabku singkat sambil meniti satu persatu anak tangga.
“Halo, maaf ini siapa ya?”, ”ini Dara” terdengar suara menjawab dari ujung telfon di sana. Oh Dara anak sekelas dia adalah sainganku memperebutkan juara 1 di kelas, ada apa ya dia telfon sore-sore begini batinku dalam hati. ”Begini Fit kamu udah tau belum kalau besok kelas 9-4 mau bikin acara bukber di panti asuhan setiap anak di haruskan menyumbang minimal 50.000buat ongkos sama sumbangan buat beli makanannya. Terus kamu sama aku dapet tugas nyari catering untuk porsi 80 orang gitu. Kamu ada usul nggak mau pesen catering dimana kalau aku ada dekat rumahku catering tapi 1 porsinya 10.000 sedangkan dana kitacuma 500.000 gimana kamu ada chanel nggak?” Tanya Dara panjang lebar, ”oh catering aku punya kenalan Cuma setahu aku 1 porsinya 6000 cuma mungkin kalau kita pesan banyak bisa di diskon,nanti deh aku tanya ibuku dulu ya siapa tahu dia punya kenalan catering” jawabku.
“Oh ya sudah nanti kalau kamu sudah tanya telfon aku ya nanti aku cari info lagi makasih ya Fitri Assalamualaikum” Dara mengakhiri pembicaraan sore ini, setelah aku membalas salam dan menutup telefon aku langsung pergi ke kamar ibu untuk mananyakan masalah catering.
Alhamdulillah lega rasanya ternyata ibu punya kenalan catering yang cukup untuk dana yang telah di sediakan kata ibu menunya lengkap 4 sehat 5 sempurna itu usahanya ibu-ibu pensiunan yang hanya mencari kerjaan dan tidak memikirkan untung yang penting bisa di pakai untuk catering berikutnya. Segeralah aku memberi kabar pada Dara kata Dara besok ia mau main ke rumah untuk membicarakan pada aku dan ibu.
Di sekolah kami di beri tahu ulang oleh wali kelas kami beserta pembagian kelompoknya. Aku dan Dara bersyukur telah mendapat jalan keluar dari masalah kemarin sore. Selesai sekolah Dara langsung main ke rumahku ia sudah pamit pada ibunya tadi pagi mau main ke rumah teman.Senangnya iu di rumah tidak pergi jadi kami bisa lebih jelas menanyakan cateringnya pada ibu.
Kata ibu kita bisa pesan melalui telefon saat itu juga kami langsung menelfon perusahaan catering tersebut memesan 80 porsi di antar ke panti asuhan milik ustad Rahman di jalan raya merdeka nomor 32. Dan Alhamdulillah kami bersyukur tidak ada halangan dan amanah sudah ditunaikan.
Di sekolah hari berikutnya teman-teman belum melaksanakan amanahnya masing-masing padahal besok sudah harus siap semua. Aku kasihan melihat teman-teman yang kerepotan mencari chanel dan dengan biaya yang telah di tentukan untuk masing-masing bidangnya. Aku dan Dara tidak bisa tinggal diam akhirnya kami membantu mereka satu persatu. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasibku dan Dara kalau ibu tidak punya chanel bisa-bisa aku dan Dara saat ini juga kebingungan seperti teman-teman yang lain. Terima kasih ya Allah.
“Dara acaranya nanti sorekan?” Tanyaku memastikan,”iya nanti setelah sekolah selesai kita pulang dulu untuk berganti pakaian lalu kita kumpul lagi di sekolah pukul 4” jawab Dara menjelaskan,”eh gimana untuk transpotnya Fathan sama Faiq sudah dapatkan?”,”iya Alhamdulillah sudah dapat tadi Fathan sudah lapor ke ketua kelas kebetulan aku sedang lewat jadi aku tahu”,”oh kirain kamu ngupingpembicaraan mereka”,”ah dasar Fitri, Fitri menuduh yang nggak-nggakkan.”,”nggak lah Cuma bercanda kok,hehehe”,”iya-iya aku percaya deh sama kamu, yuk baris sepertinya sudah bel tadi” ajak Dara, ”yuk”aku menyetujui.
Beruntung sekali aku punya teman sebaik Dara walaupun kami adalah saingan sejak SD namun Dara tetap peduli padaku.Dan ia tidak pernah menganggapku sebagai musuhnya melainkan kami saling melengkapi kekurangan kami.
Sore harinya di panti asuhan…..
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 namun catering yang kami pesan belum juga datang. ”Fit bagaimana dong sampai jam segini kok belum juga datang ya? Tadi si Rahmat udah nanyain tuh, aku takut kita nggak di percaya lagi sama temen-temen ”,”iya nih Dara dari tadi aku juga nunggu kok belum datang juga ya? aku sudah sms ibu tapi ibu belum ngabarin juga sampai sekarang”,”eh iya Fit kamu waktu itu nyimpen nomer cateringnya nggak?” Tanya Dara khawatir sama khawatirnya denganku.”enggak aku sama sekali nggak kepikiran kalau sampai begini, duh gimana nih Dar? mungkin nggak ya Dar kalau cateringnya nyasar? waktu itu kamu ngasih alamat lengkap kan?” tanyaku pada Dara ”masa sih nyasar?aku udah ngasih alamat selengkap-lengkapnya.
“salatullah..salamullah..”,”eh Fit HP kamu bunyi tuh mudah-mudahan aja dari ibu kamu”,”eh iya amin dehkalo dari ibu aku,ntar ya aku jawab telefon dulu”Alhamdulillah ibu yang telfon batin ku senang.
“halo Ibu….” aku menanyakan panjang lebar dengan panik pada ibu mungkin ibu pusing juga mendengar pertanyaan tanpa spasiku, tapi ibu tetap bisa mencerna semua pertanyaan ku dan menjawabnya dengan lengkap dan jelas walaupun agak terburu-buru.
“Dara, bagaimana dong ternyata cateringnya yang mengantar sedang izin mudik jadi tidak ada yang mengantarkan cateringnya, otomatis kita harus mengambilnya sendiri. Tapi pakai apa untuk membawa 80 porsi sekali angkut? karena waktunya tidak cukup sekarang sudah mau azan sedangkan ibuku sedang pergi dan supir dipakai ibu”, aku menjelaskan masalah kami pada Dara, ”ya sudah aku coba telefon ayahku dulu kalau ayah ku bisa kita bisa di antar ayah ku”Jawab Dara memberi solusi yang cukup baik.
Aku menunggu dengan perasaan takut aku bedo’a semoga ayahnya Dara bisa menolong kami,ya Allah bantulah kami menuju jalan keluar yang baik.Amin
“Fitri Alhamdulillah ayahku sedang dalam perjalanan menuju ke sini” Dara memberi tahuku dengan wajah bersinar. terimakasih Ya Robbi Engkau memang maha Berkehendak.
Alhamdulillah setelah catering datang acara berjalan seperti semula.
Saat melihat anak-anak makan dengan lahap aku merasa bersyukur atas apa yang telah Allah beri padaku. Alhamdulillah aku masih di beri keluarga, rizki yang cukup. dan masih banyak lagi yang bisa ku syukuri dengan melihan kondisi panti.
Acara selesai pada pukul 7 anak-anak di haruskan pulang kerumah masing-masing banyak anak yang sudah di jemput banyak juga yang pulang naik angkutan umum. Contohnya aku, aku harus pulang sendiri karena kedua orang tua ku sibuk di kantor dan kakak tidak mungkin menjemput karena harus jaga rumah dan adik. Saat aku hendak menyetop angkot jurusan pondok kopi terdengar klakson mobil yang membuatku bahagia ternya yang mengklakson tersebut adalah mobil ayah dan didalamnya ada Ibu ,wow.. ternyata ada kakak dan adik juga. Senangnya hatiku jarang sekali suasana seperti ini hinggap di keluargaku.
Terimakasih ya Allah,memang benar kata ibu tempat seperti asuhan adalah tempat yang cocok untuk kita dapat mensyukuri semua yang telah di berikan Allah. Dan cobalah melihat kebawah agar kita dapat bersyukur pada Allah banyak orang-orang yang tidak seberuntung kita, janganlah kita melihat ke atas karena kita tidak akan pernah bersyukur kalau kita selalu melihat ke atas, kecuali itu dapat mendorong kita agar lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar